Tahun Depan, Penempatan TKI Informal ke Timur Tengah Ditutup

 Liputan : Editor/Cameraman Tracknews
STABAT – TRACKNEWS : Menyelamatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dari berbagai tindak kekerasan dan korban trafficking. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Pusat. Bekerjasama dengan BP3TKI Medan – Sumatera Utara, selenggarakan sosialisasi "Pencegahan TKI Illegal/TKI Non Prosedural", di gedung Pramuka Jalan Pattimura Stabat, Sabtu (9/4).

Zainal Arifin, SAg Ketua panitia penyelenggara menyebutkan; Betapa pentingnya mensosialisasikan "Pencegahan TKI Illegal/TKI Non Prosedural". Sebagai upaya pembekalan, terhadap Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI). Termasuk berbagai elemen masyarakat Langkat, yang akan bekerja ke Luar Negeri, wajib mematuhi segala peraturan serta ketetapan pemerintah. 

Artinya setiap Calon Tenaga Kerja Indonesia, berkewajiban menghindari bujuk rayu para calo, yang kesimpulannya secara universal tidak bertanggungjawab. 

Menggunakan peci (tengah), Kadisnakertrans Langkat H Saiful Abdi, SH, SE, MPd. Sedangkan pinggir  kiri foto berbusana batik, H Ansory Siregar, LC (anggota komisi IX DPR – RI).  EDITOR TRACKNEWS - SYOFIAN HSy

FATA MORGANA
Sementara Kasubdit BNP2TKI Pusat Joko Purwanto di depan forum sosialisasi, menyampaikan defenisi ringkas tentang Tenaga Kerja Indonesia secara hakiki. Atau dalam dua kategori, yang disebutnya TKI formal dan informal.  

Menurut Joko Purwanto, TKI formal mereka yang di tempatkan bekerja di badan - badan usaha. Sedangkan TKI informal, ditempatkan bekerja di rumah -  rumah pribadi. Di antaranya menjadi pembantu rumah tangga, mengurus jompo, orang sakit maupun lain sebagainya.  

Umumnya para calo, secara bersahaja mengirimkan TKI informal dimaksud ke negara tujuan Malaysia, Taiwan, Hongkong, maupun Arab Saudi. Dengan cara membujuk rayu korbannya, serta menawarkan segudang janji penuh fata morgana.
 
MODUS UMROH dan DEVISA
Terkait tentang Arab Saudi (Timur Tengah), secara khusus. Sejak 2010 kemudian diperkuat hingga 2015 lalu, penempatan TKI informal untuk bekerja di sektor rumah tangga ditutup, kini sedang dilakukan moratorium (penundaan).

Ironinya meskipun penempatan TKI informal, bekerja di sektor rumah tangga ditutup pemerintah. Berdasarkan fakta tegas Joko Purwanto, sedikitnya sepuluh ribu orang tetap berangkat ke Timur Tengah, dengan cara umroh. 

Tetapi, mereka tidak pulang ke Indonesia. Akhirnya mereka dikirim ke Siriya, Yaman yang sedang perang, maupun lain – lain sebagainya, papar Joko Purwanto serius.

Berbicara tentang Kabupaten Langkat secara khusus dan mempedomani data yang masuk ke BNP2TKI. Para TKI secara mayoritas bekerja di negara jiran tetangga Malaysia.

Mengutip kesimpulan Joko Purwanto, seputar sumbangsih para TKI yang bekerja di berbagai negara di dunia, hingga 2015 lalu. Kurun waktu 1 tahun, TKI membawa uang masuk (hasil jerih payah) mereka dari luar negeri ke Indonesia, mencapai angka Rp 110 triliyun. 

Joko Purwanto menyebutkan, TKI merupakan penghasil  devisa terbesar di negeri ini dan wajar kiranya mendapatkan aplus ucapan terima kasih, ujarnya.
 
"INFORMAL" DITUTUP
Kemudian Joko Purwanto mengingatkan, untuk 2017 mendatang Pemerintah Republik Indonesia membuat ketetapan, tidak lagi memberi peluang terhadap TKI informal berangkat ke luar negeri. Terkecuali memprioritaskan penempatan, bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang memiliki keterampilan.

Maksudnya, CTKI yang memiliki skill dan kemampuan menempati jabatan formal seperti perawat, di antaranya di Jepang, Korea, Kuwait dan Arab Saudi. Persyaratan bagi yang ingin bekerja ke luar negeri, memiliki kesehatan berdasarkan pemeriksaan ahli medis/dokter. Serta memiliki dokumen berupa Kartu Tanda Penduduk, paspor dan lain sebagainya.

Berikutnya Joko Purwanto memperingatkan, betapa pentingnya CTKI bersikap hati – hati serta menghindarkan diri dari rayuan gombal para calo. Atau kunjungi dan mintalah informasi yang tepat serta akurat ke institusi Disnakertrans terdekat.

Ketimbang terjerumus ke jalur TKI non prosedural, urungkan niat bekerja di luar negeri. Kesimpulannya, lebih baik bekerja di negara sendiri ujar Joko Purwanto.

Kegiatan sosialisasi tersebut, selain di ikuti kurang lebih seratus peserta. Termasuk hadirnya T Ismail, SH (Kasi Penempatan/Bursa Pasar Kerja), kantor Disnakertrans Langkat. 

Sedangkan Kadisnakertrans Langkat H Saiful Abdi, SH, SE, MPd, Joko Purwanto (Kasubdit BNP2TKI), Syahrum, SE (Kepala BP3TKI Medan), H Ansory Siregar, LC (anggota komisi IX DPR – RI) dan Khairul Anwar, ST, MM. 

Masing - masing sebagai nara sumber, sehubungan Pemasyarakatan Program TKLN dan dukungan anggaran DIPA BP3TKI Medan 2016. Terkait sosialisasi "Pencegahan TKI Illegal/TKI Non Prosedural", dibeberapa kabupaten/kota se Sumatera Utara, khususnya Langkat.

 Editing : Syofian HSy

Author : tracknews

Share this

BERITA TERKAIT