 |
| Illustrasi |
 | |
| Boarding Pass yang menentukan Ismail SH duduk di seat 8K, ketika terbang bersama Garuda GA – 271, dari Bandar Lampung menuju Medan – Sumatera Utara. TRACK NEWS - SYOFIAN HSy |
 |
| Boarding Pas (tertulis seat 29 K), yang diperoleh Ismail SH ketika pesawat ditumpanginya transit di Bandara Batam, beberapa sa’at sebelum melanjutkan penerbangan ke Medan. TRACK NEWS - SYOFIAN HSy |
Liputan : Tim Tracknews
MEDAN - TRACKNEWS : Dua pekan terakhir, persisnya Sabtu siang pukul 13.15 WIB atau (7/11) di tahun ini, Ismail SH Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja Disnakertrans Langkat, di Stabat. Ketika terbang bersama pesawat Garuda GA - 271 dari Bandara Bandar Lampung menuju Medan, mengaku memperoleh pengalaman pahit yang sangat mengecewakan dirinya,
Pasalnya, ketika Ismail SH terbang bersama Garuda GA - 271 dari Bandar Lampung menuju Medan, berdasarkan boarding pass ia duduk di kursi (seat) 8K. Anehnya ketika pesawat yang ditumpanginya, transit di Bandara Batam untuk menurunkan penumpang. Ismail SH dihampiri salah seorang petugas bandara Batam, yang naik ke pesawat. Dan meminta Ismail SH agar pindah ke seat 29K.
Padahal kata Ismail SH, ketika pesawat take off tidak seorang penumpang pun yang menduduki seat 1 hingga 8K. Ismail SH memprediksikan, “fenomena tersebut sepertinya tidak ada koordinasi antar petugas chek in counter di lapangan terbang Bandar Lampung, dengan pihak terkait di Bandara Batam”, tuturnya.
Sehingga dampak tidak saling koordinasi petugas chek in counter, antar kedua bandara tersebut di atas. Menurut Ismail SH, pengalamannya terbang bersama pesawat Garuda GA – 271 dua pekan terakhir di tahun ini, sangat mengecewakan. Karena pelayanannya bagaikan naik bis angkutan kota, ujarnya mengakhiri.
Editing : Syofian HSy
EmoticonEmoticon