Ratusan Mahasiswa UIN Sumatera Utara KKN di Langkat

Sekda dr H Indra Salahudin MKes MM mewakili Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH, ketika melaksanakan acara pelepasan 278 mahasiswa/mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Langkat Jalan T Amir Hamzah Stabat Rabu pagi (27/7). TRACKNEWS – BONO YUDHA/Eds

Liputan : Bono Yudha
STABAT – TRACKNEWS : Menjelang akhir Juli tahun ini Rabu (27/7), sedikitnya 278 mahasiswa/mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, mengikuti kegiatan pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di halaman Kantor Bupati Langkat di Jalan TA Hamzah Stabat. Sebelum menuju Desa Paya Rengas Kecamatan Hinai, serta beberapa kawasan lainnya di Langkat. Di antaranya Kecamatan Secanggang, Tanjung Pura, Gebang dan Pangkalan Susu.

Di acara pelepasan tersebut di atas, dr H Indra Salahudin M Kes MM yang bertindak mewakili Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH menegaskan antara lain; Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan mahasiswa/mahasiswi di Langkat sejauh ini, tidak hanya Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Namun terdiri berbagai Universitas yang ada di Kota Medan maupun di luar kota itu.  

Menurut dr H Indra Salahudin M Kes MM, Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan para mahasiswa/mahasiswi di Langkat diakuinya memberi dampak sangat positif terutama bagi kalangan masyarakat setempat. 

Mengingat banyaknya ilmu yang berguna dan bermanfaat, ditinggalkan para mahasiswa/mahasiswi ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di berbagai kawasan di Langkat. Salah satu di antaranya pola pendidikan untuk generasi muda di Langkat, agar tekun belajar guna mencapai prestasi dalam mengharungi kehidupan.

Tegas dr H Indra Salahudin M Kes MM, hal tersebut sudah barang pasti sebagai motivator dan sekaligus mampu menjadi daya dorong, terhadap berbagai elemen masyarakat di daerah ini. 

Kesimpulan dr H Indra Salahudin M Kes MM cukup beralasan, memperhatikan agenda para mahasiswa/mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Yang menempatkan pemilihan lokasi Kuliah Kerja Nyata mereka, memprioritaskan kawasan pesisir di beberapa kecamatan di Langkat.

Artinya, “kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan para mahasiswa/ mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dimaksud, secara tidak langsung turut membangun majunya pendidikan di Kabupaten Langkat, agar kian berkembang sepanjang tahun”. 

Pesan dr H Indra Salahudin M Kes MM, kepada segenap mahasiswa/mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang akan dilepas melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Langkat. Semoga mampu memberikan kesan terbaik bagi kalangan masyarakat, di antaranya berupa ilmu pendidikan terhadap generasi muda. 

Sehingga kalangan generasi muda di kawasan tersebut, termotivasi dan kian tekun belajar secara berkesinambungan guna mencapai kesuksesan yang menjadi idaman segenap anak manusia, tuturnya.  
Kanan foto menggunakan kemeja warna putih dan celana hitam, Sekda dr H Indra Salahudin MKes MM mewakili Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH, ketika menerima cenderamata dari perwakilan mahasiswa/mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Sebelum pelepasan 278 mahasiswa/mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, di halaman Kantor Bupati Langkat Jalan T Amir Hamzah Stabat Rabu pagi (27/7). TRACKNEWS – BONO YUDHA/Eds
KESAN dan CENDERAMATA
Sementara Perwakilan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang diwakili Dr Zulham MHum menjelaskan; Bertitik tolak berbagai pengalaman para mahasiswa/ mahasiswi universitas tersebut sebelumnya, saat melakukan Kuliah Kerja Nyata di Langkat disimpulkannya, “Alhamdulillah dan sangat mengesankan”. 


“Penilaiannya masyarakat Kabupaten Langkat sangat menyambut baik kedatangan para mahasiswa/mahasiswi yang melakukan Kuliah Kerja Nyata. Termasuk Bupati Langkat, camat hingga jajaran aparat pemerintahan paling terendah di sejumlah pedesaan", ujar Zulham Mhum.

Justeru hal tersebut, tahun ini pihak Rektorat Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Menjadikan Kabupaten Langkat, sebagai lokasi kegiatan  Kuliah Kerja Nyata untuk mahasiswa/mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum. 

Di kesempatan tersebut, Dr Zulham Mhum menyampaikan ucapan terima kasihnya atas sambutan segenap pejabat Pemerintah Kabupaten Langkat, maupun aparatur tingkat pedesaan. Khususnya para pejabat kecamatan dan pedesaan di pusatkannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata dimaksud.

Dengan harapan, agar ilmu yang didapat para mahasiswa/ mahasiswi selama berada di Kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara dapat  mengimplementasikannya di tempat mereka melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di tahun ini. Yang bersahaja dikonsentrasikan pada kawasan pesisir Kabupaten Langkat, tandas Dr Zulham Mhum. 

Sebelum pelepasan 278 mahasiswa/mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, di halaman Kantor Bupati Langkat Jalan T Amir Hamzah Stabat Rabu pagi (27/7). Sekda dr H Indra Salahudin MKes MM mewakili Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH, diabadikan bersama perwakilan mahasiswa/mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. TRACKNEWS – BONO YUDHA/Eds

Kemudian Dr Zulham Mhum berharap, selama mahasiswa/ mahasiswi berada di lokasi Kuliah Kerja Nyata, agar mampu beradaptasi dengan berbagai elemen masyarakat sekitar. 

Sehingga keberadaan para mahasiswa/mahasiswi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di kawasan tersebut, akan berdampak pada penilaian terhadap Almamater mereka, sebagai kampus yang unggul dan cerdas. 

Acara pelepasan yang berlangsung kurang lebih enam puluh menit tersebut, pihak Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menyerahkan cenderamata kepada Pemerintah Kabupaten Langkat dan diterima langsung dr H Indra Salahudin M Kes MM. 

Editing : Syofian HSy

Panglima TNI: Tertembak di Poso, Serda Ilman Gugur Saat Bertugas

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat melakukan inspeksi pasukan Upacara Alih Kodal PPRC TNI TA 2016-2018 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/3/2016). Serah tugas dari Pangdiv II Kostrad ke Pangdiv I Kostrad.Sumber : Liputan6.com

Jakarta - Anggota Satgas I Intelijen Satgas Tinombala Serda Muhammad Ilman tewas setelah tidak sengaja tertembak dalam operasi di Desa Towu, Pos Sekat Towu, Poso, Sulawesi Tengah, Rabu 27 Juli 2016. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan, Serda Muhammad Ilman gugur saat bertugas.

"Saya mengapresiasi kepala Satgas Tinombala dan wakilnya yang kenyataannya bahwa insiden tersebut mengakibatkan gugurnya Serda Muhammad Ilman. Gugur, artinya Ilman sedang menjalankan tugas," kata Gatot di Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (23/7/2016).

Dia mengatakan, gugur adalah kata-kata idaman setiap prajurit TNI. "Termasuk saya, karena artinya meninggal sahid untuk negara dan agama. Meninggal demi tugas negara dan agama," ujar Gatot.

Dia juga mengapresiasi Kapolda Sulawesi Tengah. Mereka melaporkan kejadian penembakan tersebut kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk dikirimkan tim investigasi.

"Propam dan TNI sendiri sudah melapor berangkat pada saya, dan Badan Pom TNI pun sudah melapor pada saya. Dalam kondisi seperti ini jangan saling menyalahkan, karena tidak ada satu pun dalam satu tim yang menyalahkan lainnya. Tim Bravo mengincar keberhasilan, Tim Sandi Yuda juga," Gatot menandaskan.

Kejadian nahas tersebut bermula saat anggota Satgas Intel mendapatkan informasi ada timbunan senjata di Desa Towo, Poso. Maka timbunan tersebut digali. Sementara, anggota satuan Brimob yang juga tergabung dalam Satgas Tinombala memantau pergerakan anggota Satgas I Intelijen itu.

Namun, anggota Brimob itu tidak mengetahui jika yang dilihatnya dan dipantaunya merupakan anggota Satgas I Intelijen, yang tengah mendalami informasi soal penimbunan senjata. Sehingga melepaskan tembakan ke arah mereka.

Serda Muhammad Ilman, anggota Tim Intel Korem 132/Tadulako meninggal setelah tertembak dalam Operasi Tinombala di Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu, sekitar pukul 12.30 Wita.

Jenazah almarhum diterbangkan ke Makassar pada Kamis 28 Juli 2016 pagi untuk dikebumikan di daerah kelahirannya di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.Sumber : Liputan6.com

Pengguna Anggaran Bos, Wajib Mempedomani “Petunjuk Teknis”

Kepala Dinas P dan P Langkat Salam Syahputra, MPd, di dampingi Sekretarisnya Gembira Ginting, MPd, Kabid Dikdas Rudi Tarigan, SPd dan M Nuh, SPd ketika membuka sosialisasi penggunaan dana BOS di gedung Pramuka Stabat Selasa pagi (26/7).TRACKNEWS -  EDITOR EXECUTIVE 
Liputan Editor Tracknews
STABAT – TRACKNEWS : Pimpinan Unit Kerja berbagai jenjang Satuan Pendidikan, baik peringkat dasar, menengah serta lanjutan atas yang difungsikan sebagai pengguna anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS), wajib memahami dalam mempedomani Petunjuk Teknis (Juknis). 

Termasuk tata cara penyusunan administrasi Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) untuk itu, tanpa mengkesampingkan bukti pendukung yang sah dan sesuai prosedur hukum. 


Demikian Kepala Dinas P dan P Langkat Salam Syahputra, MPd, menghimbau ratusan Pimpinan Unit Kerja Satuan Pendidikan peringkat dasar se wilayah Langkat Hilir, ketika dibukanya kegiatan sosialisasi penggunaan dana BOS di gedung Pramuka Stabat, Selasa pagi (26/7). 


Para peserta sosialisasi penggunaan dana BOS, terdiri ratusan Pimpinan Unit Kerja Satuan Pendidikan se wilayah Langkat Hilir.
TRACKNEWS -  EDITOR EXECUTIVE
Sementara Manager BOS Gembira Ginting, MPd, sa’at kegiatan pensosialisasian tersebut berlangsung, menegaskan antara lain; Segenap Pimpinan Unit Keja Satuan Pendidikan di mana pun menjalankan tugas, tanpa terkecuali yang membawahi jenjang pendidikan dasar, menengah pertama atau lanjutan atas. 

Dengan catatan agar memahami tugas tambahan tersebut, lebih optimal dan bertindak secara profesional. Artinya, selain mengemban tugas Pimpinan Unit Kerja Satuan Pendidikan, betapa pentingnya mengedepankan tanggungjawab sebagai pengguna dan pengelola anggaran BOS di tempatnya bertugas masing – masing. 

Justeru demikian segenap Pimpinan Unit Kerja Satuan Pendidikan, wajib memiliki wawasan tentang tata cara administrasi. Baik menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS), maupun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS),  hingga ke proses akhir membuat LPJ. Berdasarkan Permendiknas Nomor 19/2007 tentang Standar Pengelolaan, setiap sekolah pada semua jenjang pendidikan.

Menurut Gembira Ginting, MPd, Rencana Kerja Sekolah merupakan salah satu dokumen yang isinya memuat rencana program pengembangan pendidikan, kurun waktu empat tahun ke depan. Dengan acuan serta mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki, guna menuju sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). 


Kemudian Rencana Kerja Sekolah (RKS), berisikan rangkaian rencana berbagai upaya sekolah dan pihak lain. Artinya memiliki keterkaitan untuk mengatasi berbagai persoalan sekolah yang ada, agar terwujud serta terpenuhinya Standar Nasional Pendidikan.

Sedangkan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah, merupakan dokumen yang berisikan rencana program pengembangan sekolah satu tahun ke depan. Dan  disusun berdasarkan Rencana Kerja Sekolah, guna mengatasi kesenjangan yang ada antara kenyataan dengan harapan untuk mencapai terwujudnya Standar Nasional Pendidikan.

Penegasan akhir Gembira Ginting, MPd, Rencana Kerja Sekolah secara universal merupakan program pengembangan sekolah empat tahun ke depan. Sementara Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai penjabaran secara rinci tentang program rutin sekolah di setiap tahun. Disusun masing – masing pihak sekolah, guna memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Urgensinya RKS dan RKAS merupakan satu kesatuan, yang tidak terpisahkan antara satu dengan lainnya.

Editing : Editor Executive

Guru Ini Manfaatkan Teknologi Dukung Pembelajaran Siswa


Eko Purwanto dengan kelas virtualnya yang memanfaatkan Skype  Sumber : Liputan6.com

Jakarta - Penggunaan teknologi di berbagai bidang termasuk pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk saat ini. Generasi muda sebagai subyek pendidikan saat ini sudah akrab dengan teknologi.

Untuk itu, beberapa guru di Indonesia sudah mulai menerapkan penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran termasuk manajemen nilai.

Salah satunya yang memanfaatkan hal tersebut adalah Eko Purwanto, guru SDN Wonokerto Magelang yang memanfaatkan Skype untuk membuat kelas virtual.

Disebut kelas virtual karena Eko dalam proses mengajar tak langsung berada di dalam kelas. Ia memanfaatkan aplikasi Skype untuk mengajar anak-anak di kelasnya langsung dari tempat materi yang sedang dibahas, semisal mengenai Candi Borobudur.

"Dengan langsung berada di lokasi, para murid jadi semakin bersemangat dan lebih sering mengajukan pertanyaan," ujar Eko dalam konferensi pers Guru Inovatif, Guru Inspiratif oleh Microsoft Indonesia di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Bahkan, dengan metode pembelajaran pemanfaatan Skype seperti ini memungkinkan dirinya untuk mengajar di 12 sekolah sekaligus. Ia menuturkan tak jarang melakukan pengajaran pada sekolah yang berbeda.

Selain itu, lewat cara ini guru juga dimungkinkan untuk berkolaborasi dalam proses belajar mengajar. Jadi, para guru dapat langsung berkolaborasi melakukan pendalaman materi yang dianggap perlu diisi oleh guru dari sekolah lain.

"Pengajar dari kota berbeda dapat langsung mengajar di kota lain apabila memang diperlukan. Hal ini jelas lebih efisien dan hemat biaya," ujar Eko. Saat ini, Eko sendiri juga sudah membagi pengetahuan ini pada beberapa guru di kota lain.

"Saya saat ini sudah berbagi pengalaman dengan hampir seribu guru di Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk menerapkan teknologi dalam pengajaran," ujar Eko. 
Betty Sekarasih Hadi Yani dan Endah Susanti dari SMAN 2 Playen Gunung Kidul berbagi pengalaman. Sumber : Liputan6.com


Selain Eko, guru lain yang juga sudah memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran adalah Betty Sekarasih Hadi Yani dan Endah Susanti, guru SMAN 2 Playen Gunung Kidul.

Keduanya memanfaatkan teknologi untuk mendukung manajemen nilai di sekolah dan proses belajar siswa.

Saat ini, keduanya telah memanfaatkan e-Rapport untuk mengolah dan memasukkan nilai tak harus dari sekolah. Hal ini semakin mudah karena sistem e-Rapport ini berbasis aplikasi.

"Kadang-kadang guru sering mengikuti diklat di luar kota. Hal itu membuat para guru kesulitan untuk memasukkan nilai. Lewat e-Rapport, guru-guru jadi dimudahkan untuk mengolah nilai di mana saja," ujar Endah.

Apalagi, menurut Endah keterbatasan perangkat di sekolahnya membuat para guru sulit untuk memasukkan nilai secara bersamaan. Oleh sebab itu, tak jarang para guru harus bergantian dan tak bisa memasukkan nilai tepat waktu.

Selain penggunaan e-Rapport, sekolah tersebut juga sudah memanfaatkan OneNote in the classroom untuk mendukung pembelajaran dalam kelas. Menurut Betty, penggunaan OneNote telah mempermudah proses belajar mengajar.

"Lewat OneNote, para guru tak perlu lagi mencetak materi sebab materi pembelajaran dapat langsung diunggah dan diketahui seluruh siswa," ujar Betty. Ia juga mengatakan agar tak diubah, OneNote memungkinkan pengaturan hanya bisa dilakukan oleh para guru.

Tak hanya materi, tugas-tugas sekolah pun dapat langsung diunggah melalui OneNote. Dengan demikian, menurut Betty diskusi belajar bisa berjalan terus, tanpa perlu bertatap muka.

Disinggung kendala penggunaan teknologi khususnya untuk pengajar, Betty menuturkan ternyata metode ini disambut baik oleh para guru. Bahkan, saat ini para staf di sekolahnya sudah memiliki akun Office 365 dari Microsoft untuk mengakses informasi pembelajaran.

"Saya terenyuh karena ternyata banyak guru yang semangat untuk mempelajari penggunaan teknologi ini," ujar Betty mengakhiri pembicaraan. Sumber : Liputan6.com

Microsoft Dorong Pemanfaatan Teknologi bagi Pendidik di Indonesia

Acara Guru Inovatif, Guru Inspiratif dari Microsoft Indonesia.Sumber : Liputan6.com

Jakarta - Perkembangan teknologi saat ini tak dapat dipungkiri telah menyentuh banyak bidang, termasuk di antaranya adalah pendidikan. Sistem pendidikan berbasis teknologi sejalan dengan pengembangan generasi muda yang memang sudah fasih dan akrab dengan teknologi.

Generasi yang disebut sebagai digital natives itu jelas menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik. Para guru yang terlahir sebagai generasi digital immigrant secara tak langsung harus mengikuti perkembangan tersebut untuk pembelajaran yang lebih baik.

Untuk itu, Microsoft berkomitmen untuk membantu para guru memanfaatkan teknologi dengan program Microsoft Innovative Expert Educators (MIEE). 

Lewat program ini Microsoft mengajak para guru untuk saling berbagi pengetahuan sekaligus sebagai forum bertemunya guru di seluruh dunia.

"Salah satu fokus Microsoft di Indonesia adalah bidang pendidikan. Oleh sebab itu, program ini menjadi sarana bagaimana guru bisa berkolaborasi dan berinovasi dengan teknologi," ujar Benny Kusuma, Education Lead, Microsoft Indonesia, saat Konferensi Pers Guru Inovatif, Guru Inspiratif Microsoft Indonesia di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Lebih lanjut Benny menuturkan program ini sekaligus menjadi forum bagi para guru untuk saling berhubungan dan berkolaborasi. Dengan demikian, dapat memperluas pendidikan dan mengembangkan potensi murid, guru, dan sekolah.

Sonja Delafosse, Senior Education Manager, WW Education, Microsoft Corporation yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan program ini berguna untuk mendorong pengembangan edukasi di banyak negara.

Menurutnya, program ini memungkinkan para guru berbagi pengalaman mengenai masalah pendidikan yang muncul di masing-masing negara.

"Masalah di masing-masing negara kemungkinan punya masalah yang sama. Baik itu dari Nigeria, Amerika Serikat, termasuk Indonesia kemungkinan memiliki kesamaan masalah. Program ini dapat digunakan para guru untuk saling berbagi pengalaman," ujar Sonja.

Tak hanya itu, Sonja juga menuturkan program ini dapat menjadi sarana bagi guru menemukan alat yang tepat untuk mendukung pembelajaran. Hal itu penting agar guru dapat memaksimalkan alat yang digunakan.

"Menyarankan guru untuk menggunakan alat yang tepat adalah hal yang paling penting. Dengan demikian, para guru dapat memanfaatkan alat secara tepat untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik," ujar Sonja mengakhiri pembicarannya. Sumber : Liputan6.com

Kakek Bercucu Lima Ikuti Ujian Paket C

Dengan ikut ujian paket C untuk mendapat ijazah tingkat SMA, sang kakek ingin mandiri tak mau merepotkan anak cucu. Sumber : Liputan6.com (Ilustrasi)

Pekanbaru - Usia senja tak menyurutkan niat Zainal, 58 tahun, mendapat ijazah tingkat SMA. Kakek bercucu lima ini mengikuti ujian paket C di SMK Negeri 2 Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (5/4/2016).

Zainal menyebutkan alasan kenapa baru sekarang dirinya tertarik mendapatkan ijazah. Dia ingin membuktikan kepada anak-anak bahwa dirinya juga bisa punya ijazah.

"Pengakuan juga, selain itu agar bisa mandiri ke depannya. Saya ingin mencalonkan diri menjadi kepala desa dan membutuhkan syarat-syarat serta kemampuan beberapa ilmu pengetahuan," kata dia usai mengikuti ujian di sekolah tersebut, Selasa 5 April 2016.

Hari kedua mengikuti ujian, dia mengerjakan soal Matematika. Dengan yakin dia mengaku bisa menjawab semua soal yang disajikan panitia.

"Insya Allah bisa meski lumayan susah Saya kan sudah belajar setiap Jumat sampai Minggu," ucap Zainal.

Pria asal Bengkalis ini mengaku punya beberapa orang anak yang terbilang sukses. Anaknya ada yang menjadi dokter, perawat, dan pengajar di sebuah pesantren.

"Makanya saya enggak mau bergantung dengan anak-anak. Ini juga pembuktian, selain syarat menjadi kepala desa di daerah saya," katanya sembari menyebut di Bengkalis akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa serentak.

Terlepas dari semua itu, Zainal berpesan kepada generasi muda untuk menyadari betapa pentingnya pendidikan. Dia juga berpesan agar generasi muda tidak kalah dengannya.

"Jangan malu belajar, karena belajar itu tidak ada batas umur," ujar dia.

Zainal merupakan salah seorang dari 1.363 peserta ujian Paket C atau setara dengan sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Kota Pekanbaru.

Selain Zainal, masih ada juga peserta yang berumur di antaranya pasangan suami istri, Murniarti (40) dan suaminya Sumardi (45). Keduanya merupakan honorer di sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Pekanbaru.

Panitia Pelaksana Ujian Nasional dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Nila Resmita, mengatakan ada lima peserta ujian berusia lanjut di Kota Bertuah.

Sebelum ujian yang dilakukan sejak Senin hingga Kamis lusa, para peserta ujian paket C yang lanjut usia telah diberikan bimbingan selama setahun.

"Motivasi mereka beragam. Ada yang ingin jadi kepala desa, kemudian menambah ilmu dan ada juga yang ingin menunjukkan ke anak-anaknya bahwa mereka juga bisa," papar dia.

Nila menyebutkan, ada lima lokasi ujian paket C di Pekanbaru, di antaranya SMAN 8, SMAN 1, SMKN 2, Lapas Klas IIA Pekanbaru dan Pesantren yang berjumlah 6.234 orang. Sumber : Liputan6.com

Rizal Ramli: RI Butuh Lebih Banyak Pendidikan Kejuruan Bukan Umum

Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli jelang rapat koordinasi membahas Reklamasi Teluk Jakarta bersama Menteri LHK dan Gubernur Ahok di Kemnko Maritim, Jakarta, Senin (18/4).Sumber : Liputan6.com
Jakarta - Anggaran pendidikan yang telah diguyurkan selama ini hanya fokus pada pendidikan umum seperti yang diterapkan di Amerika Serikat dan Inggris bukan kejuruan. Hal itu dianggap tak efektif untuk mendorong keterampilan tenaga kerja Indonesia.

"Kita terlalu jor-joran untuk menyediakan pendidikan umum. Kebanyakan lulusannya memang pengetahuannya luas tetapi tidak memiliki skill yang memadai," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli usai Rapat Koordinasi Tenaga Profesional Indonesia di Kantor Kemenko Kemaritiman pada Selasa (19/4/2016).

Hal tersebut berbeda dengan langkah yang ditempuh oleh ‎Jerman, Australia dan Swiss yang memilih sistem pendidikan kejuruan. Alhasil, negara-negara tersebut memiliki tenaga kerja lebih terampil. Sistem ini menuai kesuksesan di negara tetangga Singapura.


"‎‎Singapura juga demikian. Singapura ikut sistem Jerman. Dulu waktu Singapura masih miskin hanya boleh satu universitas. Sisanya anak muda harus masuk politeknik," ujar dia.

Karena itu, dalam rapat koordinasi ini pemerintah sepakat untuk mengubah haluan dari tenaga kerja yang sifatnya umum menjadi tenaga kerja profesional terampil. Dia mengatakan, dengan tenaga kerja yang berkualitas maka akan memacu pertumbuhan ekonomi.

Kemudian, memacu devisa negara lantaran dengan tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri diharapkan dapat melipatgandakan pendapatan.

"Kalau sekarang dari ekspor TKI yang unskilled kita dapat devisa sekitar US$ 10 miliar tahun 2015.Diharapkan dengan transformasi ini bisa meningkat lima kalinya. Itu juga minimum perkiraannya, bisa lebih tinggi," jelas Rizal.

Rizal mengatakan, transformasi ini juga supaya tenaga kerja Indonesia bisa bersaing saat Masyarakat Ekonomi Asian (MEA). Dalam M‎EA beberapa profesi seperti akuntan dan perawat bisa bekerja bebas di antara negara ASEAN. "‎Pada waktunya ini akan dibahas di tingkat kabinet," tutur dia.

Seperti diketahui, rapat  koordinasi yang dihadiri Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakri ini membahas strategi pemerintah untuk meningkatkan keterampilan (skill) tenaga kerja Indonesia. Sumber : Liputan6.com

Sekolah Kejuruan Bakal Jadi Penggerak Utama Ekonomi RI

Animasi 3D berjudul "Pasoa dan Sang Pemberani" di buat dan dihasilkan di RUS Animation Studio yang dibangun oleh Djarum Foundation. Sumber : Liputan6.com

Jakarta - Pemerintah bakal mereformasi sistem pendidikan yang selama ini diterapkan di Indonesia demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia siap kerjanya. Peningkatan ini jadi satu hal yang utama, demi meningkatkan daya saing Indonesia di kancah Internasional.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan para lulusan sekolah kejuruan bisa menjadi penggerak ekonomi Indonesia untuk sekarang dan seterusnya.

"Akan ada perubahan mendasar di sistem pendidikan, yang sebelumnya mengutamakan pendidikan umum, akan difokuskan ke pendidikan yang bersifat kejuruan," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Dia mengungkapkan, untuk menghadapi persaingan dengan negara lain, Indonesia harus memiliki kemampuan khusus dalam hal tenaga kerja. Kemampuan khusus inilah yang akan‎ menjadi sistem pendidikan yang baru.

Untuk mendukung itu, pemerintah akan membuat aturan pendukung seperti mempermudah sekolah kejuruan dalam melakukan sertifikasi, kemudahan mendatangkan pelatih dari luar negeri, dan beberapa kemudahan lainnya.

"Yang akan dilatih itu berdasarkan kebutuhan negara yang akan menerima tenaga kerja kita, jadi kita sesuaikan dengan negara bersangkutan‎," papar dia.

Salah satu hal mendasar yang tetap akan diajarkan ke para tenaga kerja di Indonesia adalah kemampuan berbahasa Inggris.‎

"Pertama Bahasa Inggris. Kedua, yang akan dikuasai bahasa lokal yang akan menjadi negara tujuan kerja, misal bahasa Cina, India, Arab, dan lain sebagainya," tutup Pramono.Sumber : Liputan6.com

Pemerintah Bertekad Lahirkan Lulusan SMK Berdaya Saing Global

Saat disinggung soal kehidupan pribadi, wanita yang ramah dan murah senyum itu pun tidak keberatan. Puan mengaku dilema ketika mendapat protes dari anak-anaknya lantaran jarang antar-jemput sekolah.Sumber : Liputan6.com

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani‎ menyatakan, pemerintah akan merumuskan kembali kurikulum dan rasio perbandingan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuannya, agar lulusan SMA dan politeknik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Selain itu, pemerintah memang tengah bertekad untuk menciptakan pekerja yang profesional dan memiliki kompetensi mumpuni dalam menghadapi persaingan global saat ini.

"Selain masalah pendidikan umum, politeknik dan akademi serta sekolah kejuruan akan kita tingkatkan kompetensinya. Ini supaya kita bisa menciptakan anak-anak Indonesia yang bisa bekerja secara profesional dan berdaya saing, diakui standarnya oleh negara-negara lain," kata Puan ‎usai memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasional di Kantor Kementerian PMK, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Ia menjelaskan, pembicaraan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan SMK dan politeknik sebenarnya sudah berlangsung beberapa kali dengan melibatkan tiga kementerian koordinator di lingkup Kabinet Kerja, yakni Menko Perekoniomian, Menko Maritim dan Menko PMK.

"Sekarang kami targetkan semua halnya bisa berjalan secara efektif dalam 4-5 bulan ke depan," jelas Puan.

Puan menuturkan, ada dua hal yang dilakukan dalam revitalisasi pendidikan vokasional, yakni pendidikan dan pelatihan. Untuk pendidikan bisa dilakukan di sekolah-sekolah SMK dan politeknik, sementara pelatihan berupa kursus atau training yang sesuai dengan kebutuhan riil dunia usaha.

"Selain sekolah, sebenarnya lembaga pelatihan sudah dimiliki oleh pemerintah selama ini," ujar dia.

Namun, ke depan yang dibutuhkan adalah percepatannya dan bagaimana dunia usaha bisa menyatu di dalamnya. Hal ini hanya bisa terjadi kalau kurikulum diubah atau disesuaikan dan standar kompetensi serta disiapkan secara matang dan terencana.

Rapat tersebut dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. Sumber : Liputan6.com

Menteri Anies: Belajar yang Rajin, Ikuti Pesan Guru

Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-29 pernah menjadi rektor termuda se-Indonesia. Sumber : Liputan6.com
 Bogor - Menteri Pendidikan Anies Baswedan mengunjungi SDN Polisi 1 di Jalan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat pada hari pertama masuk sekolah. Usai berkeliling ke kelas-kelas sembari menyapa para murid dan guru, Menteri Anies memberikan sambutan untuk siswa dan orangtua murid.

"Pertama saya ingin mengucapkan selamat datang. Atas nama pemerintah selamat datang, selamat belajar, dan apresiasi karena bapak ibu sudah antar sendiri anaknya ke sekolah," kata Anies Baswedan saat memberikan sambutan di SDN Polisi I, Kota Bogor, Senin (18/7/2016).

Ia menjelaskan, orangtua yang mengantarkan anaknya langsung sendiri ke sekolah, menunjukkan kepedulian mereka terhadap pendidikan. Anies pun menyampaikan pesan-pesannya untuk para siswa.

"Untuk adik-adik, hari ini merupakan hari baru, ini hari baru jadi belajar yang rajin. Kerjakan semua tugas dengan baik, ikuti pesan dari guru, kepala sekolah, dan wali kelas," ujar Anies.

"Ini kesempatan untuk membuat pengalaman di sini menjadi pengalaman berkesan," tegas dia.

Kepala Sekolah SDN 1 Polisi Hidayat menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya akan kehadiran Menteri Anies.

"Alhamdulillah hari ini kita bersama-sama kita bahkan anak-anak kita bisa bersalaman dengan menteri. Ini merupakan suatu kehormatan kunjungan dari pak menteri," kata Hidayat.

Pantauan Liputan6.com, baik para orangtua, siswa, dan guru menyambut baik semua sambutan dari Menteri Anies. Bahkan, mereka pun bertepuk tangan juga bersorak karena bahagia dengan kedatangan Menteri Anies. Wali Kota Bogor Bima Arya juga turut mendampingi. Sumber : Liputan6.com

Serunya Tradisi Hari Pertama Sekolah di Berbagai Negara

Guru mengatur para murid sebelum upacara di SD Pasar Baru 05, Jakarta, Senin (27/7/2015). Usai libur panjang Idul Fitri para siswa kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016. Sumber : Liputan6.com

 Jakarta - Hari ini, 18 Juli 2016 menjadi hari pertama sekolah bagi sebagian besar siswa-siswa di Indonesia. Ada yang pertama kali duduk di bangku sekolah, ada juga yang pertama kali naik tingkat.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ajaran 2016-2017 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menerbitkan surat edaran yang berisi imbauan kepada orangtua untuk mengantar putra-putri di hari pertama sekolah. Menurutnya hal ini akan membuat kenangan tersendiri bagi anak, selain itu membuat interaksi orangtua dan sekolah pun terjalin.
 Simak warna-warna seragam sekolah anak-anak di berbagai belahan dunia. Sumber : Liputan6.com
Hal menarik di hari pertama sekolah juga terjadi di belahan dunia lain. Seperti di Rusia yang murid-muridnya akan membawa bunga bagi guru atau di Jepang yang ada penyambutan khusus. Berikut tradisi hari pertama sekolah yang dikutip dari laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id ditulis Senin (18/7/2016). 

Rusia
Hari pertama sekolah disebut sebagai hari pengetahuan. Pada hari ini sekolah mengadakan upacara penyambutan khusus untuk para murid baru beserta keluarganya. Anak-anak akan memakai baju yang terbaik dan membawa bunga untuk guru mereka.


Di hari pertama ini, anak-anak mengikuti tradisi lonceng pertama. Salah satu anak kelas satu SD akan naik di pundak kakak kelasnya. Kemudian mereka akan memutari halaman sekolah sambil membunyikan lonceng sekolah sementara orangtua yang datang bertepuk tangan memberi semangat. 

Cina
Mirip dengan Indonesia, anak-anak akan berkumpul di lapangan lalu kepala sekolah akan memberikan pidato sambutan selamat datang bagi seluruh anak-anak. Setelah itu salah satu murid akan menyebutkan janji siswa.


Ada juga tradisi upacara penerimaan murid dengan cara sujud kepada orangtua dan guru yang ada di sekolah. Tradisi ini dikenal dengan nama upacara Qi Meng (pencerahan). 

Jerman
Hari pertama sekolah di Jerman bernama Einschulung. Tradisi ini hanya dilakukan anak kelas satu SD. Ketika hari pertama datang ke sekolah, mereka akan menerima tas berbentuk kerucut bernama schultute (tas sekolah). Di dalamnya terdapat permen, hadiah dan juga perlengkapan sekolah. 


Setelah isi di dalam tas kerucut itu diambil anak-anak, kemudian tas yang sudah kosong tersebut dikumpulkan kembali ke sekolah. Tujuannya untuk digantung dilangit-langit kelas sehingga mengingatkan murid bahwa sekolah itu menyenangkan. 

India
Upacara penyambutan anak baru di India disebut dengan praveshanolsavam. Berbagai cara yang dilakukan sekolah-sekolah dalam menyambut murid barunya. Ada yang menyelenggarakan pawai sekolah, semua anak baru akan keliling lingkungan sekolah dengan iringan arakan musik dan balon. 


Ada juga yang menyelenggarakan chendamelan, yaitu pertunjukan musik drum yang dilakukan sekelompak kakak kelas laki-laki untuk menyambut adik kelas mereka. 

Jepang
Sekolah-sekolah di Jepang akan memulai hari pertamanya di tanggal 1 April. Tanggal ini ditetapkan karena simbol dari mekarnya bunga sakura. Ya, musim semi dimulai dan murid-murid baru itu bagaikan bunga sakura, harapan bangsa.


Hari pertama sekolah adalah perayaan, dan para kerabat memberi hadiah pada anak yang jadi siswa baru itu. Hadiah utama adalah tas kotak dan keras yang disebut randoseru. Hadiah yang spesial adalah meja belajar baru di dalam rumah. Sumber : Liputan6.com

Jam Istirahat, Pelayanan Publik Tak Boleh Tutup

Menteri Yuddy menyalami pegawai Kantor Imigrasi Jakarta Timur dalam sidak hari pertama pasca cuti bersama dan libur idul fitri 1437 H, Senin (11/07). Sumber : HUMAS MENPANRB



JAKARTA - Aparatur sipil negara (ASN) di kantor Imigrasi Jakarta Timur diminta meningkatkan pelayanannya, bahkan saat jam istirahat harus ada petugas yang berjaga secara bergantian.  "Pelayanannya sudah baik tapi harus ditingkatkan. 

Misalnya di jam istirahat tidak boleh kosong, harus  tetap ada yang jaga, secara bergantian sehingga masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama," kata Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi saat melakukan sidak ke kantor Imigrasi Jakarta Timur, Senin (11/07).

Dalam sidak itu, Yuddy yang didampingi Deputi Pelayanan Publik Diah natalisa, melihat bahwa banyak masyarakat yang mengurus pembuatan paspor harus menunggu para petugas istirahat. 

Padahal, sebelumnya Kementerian PANRB sudah menghimbau seluruh kantor pelayanan publik tetap buka meskipun di jam istirahat. 

Yuddy meminta agar kantor Imigrasi Jakarta Timur menerapkan sistem jaga secara bergantian saat jam istirahat mulai besok. "Yang penting  jangan sampai kosong. Besok digilir saja berapa orang yang berjaga saat jam istirahat. Ini harus dimulai besok," kata Yuddy.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Timur Ilyas mengaku salah dengan kondisi kantor yang sepi petugas saat jam istirahat. Dia berjanji akan segera menerapkan sistem ganti jaga saat jam istirahat. 

"Kami mengaku salah karena kondisinya sepi. Besok kami akan langsung laksanakan tugas yang diberi pak Menteri yaitu tetap membuka pelayanan saat jam istirahat,"‎ kata Ilyas. Sumber : HUMAS MENPANRB

Tapera Hadir Makin Besar Peluang PNS Miliki Rumah

Illustrasi
JAKARTA - Kehadiran Undang-Undang No. 1/2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) diharapkan menjadi angin segar, tidak saja bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga bagi pegawai negeri sipil (PNS) untuk bisa memiliki rumah. Hadirnya UU Tapera bakal mencairkan persoalan terbesar dalam kepemilikan rumah, yakni dalam pembayaran uang muka kredit pemilikan rumah (KPR).

Upaya pemerintah membantu PNS yang kesulitan memiliki rumah sendiri, sebenarnya sudah di terlihat dan dirasakan hasilnya sejak tahun 1993. Saat itu, pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 14/1993 tentang Tabungan Perumahan Rakyat, yang selanjutnya melahirkan Badan Pelaksana Tabungan Perumahan (Bapertarum) PNS.

Komitmen pemerintah untuk terus membantu masyarakat berpenghasilan rendah termasuk PNS untuk memiliki rumah semakin kuat dengan hadirnya UU tentang Tapera.“Bapertarum ini merupakan embrio dari Tapera,” ujar Direktur Utama Bapertarum Heroe Soelistiawan dalam perbincangan dengan awak Majalah Layanan Publik baru-baru ini.

Dikatakan, pada tahun 1993 pemerintah membentuk perum perumnas, sebagai BUMN yang melakuan penyediaan rumah bagi masyarakat. Pada masa itu juga ada Kredit Liquiditas Bank Indonesia (KLBI). “Saat itu, pemerintah melihat bahwa kendala PNS untuk memiliki rumah hanya masalah uang muka. Karena itu PNS dipaksa menabung melalui Bapertarum, guna untuk menambah uang muka,” ujarnya.

Kini, dengan UU Tapera, Bapertarum akan bergabung ke dalam Tapera. Ada amanat UU yang memerintahkan pembentukan tapera dalam waktu paling lama dua tahun. Bapertarum akan terlibat aktif dalam mempersiapkan terbentuknya Tapera. Dan sejauh ini, masih tetap melaksanakan peran untuk mendorong dan membantu PNS untuk memiliki rumah.

Menurut Heroe, kehadiran Tapera bertujuan untuk mengumpulkan dana murah jangka panjang. Hal ini dilatarbelakangi kenyataan bahwa, struktur pembiayaan perumahan ini bersifat jangka panjang, kreditnya juga jangka panjang, tetapi struktur pembiayaan relatif jangka pendek. 

“Sumber pendanaan untuk perumahan berasal dari perbankan yang umumnya jangkanya pendek, dalam bentuk deposito, tabungan, dan lain-lain. Dana perumahan di Indonesia itu sangat riskan,” imbuhnya.

Seperti halnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Tapera juga dimaksudkan untuk mendorong pemenuhan perumahan, khususnya bagi rakyat. Caranya, pemerintah berinisiatif untuk mengumpulkan dana murah dari masyarakat, dengan tujuan untuk memperkuat sisi pembiayaan perumahan. 

Dengan demikian, nantinya dana itu bisa disalurkan dalam bentuk pembiayaan perumahan, sehingga meningkatkan kerterjangkauan masyarakat untuk membeli dan memiliki rumah. Kalau Bapertarum dibuat berdasarkan Kepres, Tapera dibuat berdasarkan undang-undang, sehingga memiliki kekuatan jauh lebih besar.

Saat ini, ada dua langkah yang tengah dan akan dilakukan oleh Bapertarum menuju Tapera. Pertama, menyiapkan proses penutupan Bapertarum, yang dilakukan dengan menunjuk konsultan maksimum satu tahun, terkait dengan laporan tahunan. 

Langkah kedua, menyiapkan informasi seoptimal mungkin, yang menegaskan bahwa pada saat penggabungan nanti, hak PNS aman dan tidak akan berkurang sedikit pun. “Sebab dalam Bapertarum, terdapat iuran peserta yakni, dan hasil pemupukan yang semuanya merupakan hak PNS,” tegasnya.

Sebenarnya Heroe prihatin dengan masih banyaknya PNS yang hingga kini belum memiliki rumah, meskipun Bapertarum sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan uang muka. Pasalnya, rumah merupakan kebutuhan pokok setiap individu.

Kenyataan pula, banyak orang yang melakukan bisnis kontrakan dan kos-kosan yang nyaman ditempati, dan berdampak pada menurunnya niat orang, termasuk PNS untuk membeli dan memiliki rumah sendiri. Tampaknya, kekurang pedulian warga masyarakat untuk memilik rumah sendiri perlu digugat. 

Sebab rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga merupakan bagian dari status sosial.M eskipun orang merasa nyaman tinggal di rumah kontrakan, tetap saja lebih nyaman kalau menempati rumah milik sendiri. “Rumah merupakan bagian dari status sosial, selain sebagai tempat singgah,” ujar Heroe.

Bagi para PNS, dengan adanya Bapertarum, bantuan uang muka dari pemerintah ini juga harus dilihat sebagai suatu kesempatan. Karena itu jangan di sia-siakan. Kalau selama ini pembiayaan perumahan hanya dari perbankan, dengan adanya Tapera, selain untuk mempermudah pembiayaan perumahan, diharapkan diharapkan pembiayaan tentang perumahan bisa lebih turun.

Pasalnya tidak hanya tergantung dari dana perbankan yang bersifat jangka pendek. Dengan adanya Tapera, maka pemberi kredit perumahan akan menjadi tiga, yakni kredit rumah komersial, kredit LFPP, dan kredit Tapera. Kalau selama ini Bapertarum hanya bisa membantu di bagian uang muka, dengan adanya Tapera, nantinya PNS maupun MBR bisa memanfaatkan KPR Tapera, termasuk untuk renovasi rumah.

Fungsi layanan Tapera akan menjadi lebih luas, dan iuran yang didapat juga akan lebih besar. “Karena sudah diatur oleh undang-undang, maka kita jalani saja proses penggabungan Bapertarum ke Tapera. Yang jelas PNS tidak akan dirugikan,” pungkas Heroe. Sumber : HUMAS MENPANRB