Agaknya tidak terlalu lama, atau persisnya sekitar dua pekan terakhir di tahun ini. Berbagai tingkat kehidupan masyarakat di Desa Pantai Jaring Halus Kecamatan Secanggang Langkat Sumatera Utara. Baru saja usai, dengan kesibukan mereka merayakan budaya tradisional turun – temurun, melakukan jamu laut atau pesta pantai.
Kini budaya tradisional “jamu laut”, menurut sebutan “tempoe doeloe”. Ternyata seiring perkembangan tenologi, turut mengalami perubahan istilah. Artinya budaya tradisional ini, ditampilkan menggunakan istilah agak “kren” yang mereka sebut acara “syukuran laut”.
RIBUAN PENGUNJUNG
Beberapa catatan penting, terkait acara syukuran laut tersebut. Selain dibanjiri berbagai lapisan masyarakat Desa Jaring Halus, maupun sejumlah pengunjung kawasan berperinggan sekitarnya.
Di pagelaran budaya tradisional tersebut, tampak secara bersahaja disajikan aneka ragam hidangan. Berupa menu utama atau makanan khas pesta pantai, terdiri ikan asin, udang, kepiting, cumi - cumi, kerang rebus dan sayur – mayur.
Menurut catatan singkat, yang berhasil direkam tim liputan Tracknews today. Seyogianya budaya tradisional, yang kian mengakar di tengah - tengah masyarakat desa pantai tersebut. Sudah berlangsung kurang lebih 66 tahun silam, terhitung 6 Juni 1950-an atau “lima puluh delapan bulan”, setelah Indonesia menikmati kemerdekaan.
Awalnya acara yang dilaksanakan setiap tahun sekali ini, disebut “jamu laut atau pesta pantai” . Ketika itu diadakan Abu Bakar Bin Awang, sebagai warga pertama yang menghuni kawasan pantai Jaring Halus Kecamatan Secanggang Langkat. Sehingga budaya tradisional tersebut, dilanjutkan Ramli (menantu Abu Bakar Bin Awang).
MUSYAWARAH dan MUFAKAT
Kesimpulannya, pelestarian kegiatan budaya tradisional, “yang tak pernah lapuk diterpa curahan hujan dan lekang ditimpa panasnya mentari” ini. Melalui rasa kebersamaan, disertai landasan azas musyawarah dan mufakat segenap masyarakat Desa Pantai Jaring Halus. Budaya tradisional secara turun – temurun tersebut, ternyata tetap eksis mereka laksanakan setiap tiga tahun sekali.
Malahan di tahun ini, dibandingkan dengan kurun waktu sebelumnya. Pagelaran budaya tradisional Masyarakat Desa Pantai Jaring Halus Langkat, berlangsung cukup meriah. Dikarenakan pagelaran budaya tradisional tersebut, tidak sekedar dibanjiri masyarakat awam di sana. Namun tidak ketinggalan, hadirnya sejumlah pejabat penting peringkat kabupaten, provinsi termasuk pusat.
JARING HALUS MENUJU “DAN”
Mengutip pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang disampaikan Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Drs Amral Ferry MSi.
Desa Jaring Halus, sebagai kawasan pesisir pantai yang sangat potensial. Serta ragam potensi “Sumber Daya Alam” Desa Pantai Jaring Halus, merupakan prestasi yang sangat membanggakan pihak Pemerintah Kabupaten Langkat.
“Hidup di pesisir ternyata cukup makmur, terlebih lagi mereka sangat mencintai lingkungan”. Kemudian hal tersebut merupakan salah satu tolak ukur, keunggulan masyarakat Desa Pantai Jaring Halus”, tegas Drs Amral Ferry MSi.
Ungkapan senada turut disampaikan, Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana/Ditjen PPMD Kementrian Desa RI Dr Gunalan AP, Msi, yang antara lain menyebutkan ; Menyikapi potensi “Sumber Daya Alam” , Desa Pantai Jaring Halus Kecamatan Secanggang Langkat, Sumatera Utara.
Kawasan pantai Jaring Halus Kecamatan Secanggang Langkat, direkomendasikan menjadi “Desa Adat Nasional” (DAN). Semoga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, merestui rekomendasi tersebut”, tutur Dr Gunalan AP, Msi.
JARING HALUS KAWASAN “KEN”
Sementara pernyataan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH melalui Sekda dr H Indra Salahudin, MKes, MM. Apresiasi atas terlaksananya kegiatan jamu laut tersebut, merupakan tradisi masyarakat yang bernilai positif dan sangat bermanfaat.
Selain sebagai pembelajaran, untuk menghayati nikmat dan rasa syukur. Namun berfungsi ganda, turut memberi informasi tentang daya tarik wisata, hingga menjalin silaturahmi antar sesama masyarakat di sana, semakin melekat.
Di bahagian lain pernyataan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH, yang ditegaskan dr H Indra Salahudin, MKes, MM ; “Kegiatan tersebut berdampak penetapan Desa Pantai Jaring Halus sebagai “Kawasan Ekosistem Nasional” (KEE). Dikarenakan Perwakilan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Beserta Perwakilan Menteri Desa PDTT Republik Indonesia, yang hadir di kawasan pantai tersebut dapat melihat langsung. Bagaimana kearifan lokal masyarakat Desa Pantai Jaring Halus Langkat Sumatera Utara, mendukung penanaman serta pelestarian hutan manggove di sana, kurang lebih seluas 53 hektar.
Himbauan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH, melalui dr H Indra Salahudin, MKes, MM ; “Ayo kita dukung Desa Pantai Jaring Halus, sebagai Kawasan Ekosistem Nasional. Semoga kegiatan tersebut, memberi berkah bagi seluruh masyarakat Desa Pantai Jaring Halus Kecamatan Secanggang Langkat Sumatera Utara”.
Seiring berlangsungnya pagelaran budaya tradisional, di kawasan pantai Jaring Halus Kecamatan Secanggang Langkat Sumatera Utara. Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Drs Amral Ferry MSi, Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana/Ditjen PPMD Kementrian Desa RI Dr Gunalan AP, Msi.
Termasuk Perwakilan Plt. Gubernur Sumatera Utara, serta Sekda Langkat dr H Indra Salahudin, MKes, MM, secara resmi melaksanakan penanaman ribuan batang pohon Manggove di daerah itu.
Editing : EDITOR EXECUTIVE – SYOFIAN HSy




EmoticonEmoticon