BNP2TKI Klaim Berhasil Selesaikan 75 Persen Pengaduan TKI

Illustrasi TKI
 JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengklaim berhasil menyelesaikan 75,14 persen dari total pengaduan kasus TKI selama hampir enam tahun terakhir.

Meski demikian, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid berharap pencapaian tersebut harus ditingkatkan lagi.

Berdasarkan data yang diterbitkan Bagian Perlindungan BNP2TKI, sepanjang tahun 2011 hingga kuartal pertama 2016, tercatat ada 24.972 pengaduan yang  berasal dari TKI sendiri, keluarganya maupun pihak yang dikuasakan.

"Pengaduan tersebut disampaikan secara langsung, melalui surat, telepon, email, SMS dan lain-lain, termasuk inisiatif BNP2TKI dengan memantau media serta turun ke lapangan," kata Nusron dalam keterangan tertulis, Kamis (28/4/2016).

Pengaduan yang masuk selama ini, kata Nusron, langsung divalidasi, diklarifikasi, dan ditindaklanjuti dengan mempertemukan para pihak terkait.

BNP2TKI sering juga memberi pendampingan langsung agar TKI memperoleh hak-haknya.    

"Jadi penyelesaian pengaduan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Perlu waktu sebab kasusnya sangat beragam," kata Nusron.

"Terkait kelengkapan dokumen, kebanyakan kasus terjadi di negara penempatan, melibatkan berbagai instansi, agensi, user serta keberadaan TKI sendiri," ujarnya.

Nusron menambahkan, selain menggiatkan penyelesaian pengaduan, pihaknya juga sudah melakukan pencegahan guna melindungi para TKI.

Beberapa langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi peraturan, bertindak tegas terhadap Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang melakukan pelanggaran. 

Langkah lain adalah membuat perjanjian Government to Government atau Government to Private guna melindungi TKI secara hukum, finansial, dan kesehatan.

Direktur Perlindungan BNP2TKI Teguh Hendro Cahyono, mengatakan, sejauh ini terdapat 78 jenis permasalahan yang diadukan oleh TKI maupun keluarganya.

Perinciannya adalah TKI yang ingin dipulangkan sebanyak 3850 kasus, gaji tidak dibayar sebanyak 3826, putus hubungan komunikasi sebanyak 3038, wafat di negara penempatan sebanyak 2391.

Kasus lainnya adalah pekerjaan tak sesuai kontrak sebanyak 1866 kasus, tindak kekerasan dari majikan sebanyak 857 kasus, melarikan diri dari majikan 60 kasus, perkosaan 10 kasus, sihir 7 kasus.

"Pengaduan lain di antaranya kurang waktu istirahat, penyanderaan, prostitusi, sedang bencana alam, kerusuhan politik, penculikan, perceraian, perebutan hak asuh dan wabah penyakit," ucap Nusron.

Dari data yang masuk ke BNP2TKI, kata dia, pengaduan terbanyak berasal dari Arab Saudi yakni 10.310 kasus, disusul Malaysia sebanyak 5.087 kasus.

Kasus dinyatakan selesai antara lain bila tuntutan pengadu dipenuhi, pengadu dalam waktu sebulan tidak dapat melengkapi dokumen pendukung, pengadu mencabut pengaduan, kedua pihak mencapai kata sepakat dalam proses mediasi atau kedua pihak setuju menempuh jalur hukum atau melimpahkan ke instansi lain. Sumber : Kompas.com

H Ngogesa Sitepu SH Pantau Langsung Pilkades Serentak Gelombang ke II

Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH bersama keluarga, ketika memberikan hak suaranya di di Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai, Pilkades gelombang II secara serentak Kamis (28/4). TRACKNEWS – BONO YUDHA

Liputan : Bono Yudha
STABAT – TRACKNEWS : Bupati H Ngogesa Sitepu SH, sebelum melakukan pemantauan berlangsungnya  Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)  gelombang ke II, yang digelar serentak di berbagai kawasan di Langkat, Kamis (28/4).

Sekira pukul 09.00 WIB, bupati bersama isterinya Hj Nuraida beserta putri – putri mereka, kunjungi Tempat Pemilihan Suara (TPS) di Jalan KH Dewantara 12, di Kantor Desa Sei Limbat. Hal tersebut dilakukan bupati bersama keluarga, sebagai upaya menggunakan hak pilih mereka, selaku warga di Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai Langkat.

Cermin kegembiraan dan penuh sukacita, terpancar di wajah bupati bersama keluarga saat menyaksikan antusias masyarakat, yang demikian tinggi. Ketika masyarakat datang berbondong – bondong, memenuhi area tempat berlangsungnya pilkades. “Kesimpulan bupati, menyikapi suasana yang disaksikannya secara langsung tersebut, merupakan fakta nyata “Langkat di masa datang akan menggapai tangga sukses”.
H Ngogesa Sitepu SH bersama keluarga, usai memberikan hak pilihnya sebagai warga Desa Sei Limbat Kecamatan Selesai Langkat, tampak bersalaman dengan para petugas TPS. TRACKNEWS – BONO YUDHA
Kini masyarakat Langkat, dinilai bupati sudah menyadari betapa pentingnya makna tentang kepedulian, serta memberikan hak pilih secara tepat. Terutama dalam upaya menentukan calon pemimpin di desa mereka, demi masa depan yang lebih baik ketimbang hari ini”, tutur H Ngogesa Sitepu SH optimis.

Menurut bupati, dampak respon positif tersebut sebagai signal penting bagi calon Kepala Desa yang akan terpilih. Artinya masyarakat menginginkan pemimpin yang terbaik dan amanah. Justeru demikian tegas bupati, “jalankan amanah sebaik – baiknya dan berupayalah menjadi Kepala Desa yang professional. Utamakan kepentingan kemajuan desa, agar disukai masyarakat sepanjang masa, ujar H Ngogesa Sitepu SH.

H Ngogesa Sitepu SH berharap, kepada seluruh calon Kepala Desa agar siap untuk menang dan kalah. Persaingan itu biasa, yang terpenting bagaimana cara kita berjalan bersama dengan seluruh masyarakat desa. Termasuk dengan para calon Kepala Desa yang kalah setelah berakhirnya pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Sebelum Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH, beserta rombongannya terjun ke lokasi tempat berlangsungnya pilkades gelombang ke II yang tersebar di 110 titik, guna melakukan pemantauan langsung, beliau menyempatkan diri foto bersama. TRACKNEWS – BONO YUDHA
Usai memberikan hak pilihnya di Desa Sei Limbat, bupati didampingi Drs H Sulistianto, Msi, Sekda dr H Indra Salahudin, MKes, MM, Inspektur H Amril, Kepala KPT Ikhsan, Kabag Humas Rizal Gunawan Gultom serta sejumlah SKPD. Melanjutkan tugas pemantauannya ke Desa Padang Brahrang Kecamatan Selesai dan Desa Perkebunan Bekiun Kecamatan Kuala. 

Sementara penjelasan Kepala Badan PMDK H Jaya Sitepu, untuk Pilkades gelombang II di Langkat, terdiri 360 calon di gelar di 110 titik (pedesaan). Di antaranya Kecamatan Bahorok (Desa Sei Musam, Perkebunan Sei Musam, Suka Rakyat, Batu Jong - jong, Lau Damak, Ujung Damak, Ujung Bandar, Perkebunan Pulo Rambung,  Perkebunan Bukit Lawang). 

Berikutnya Kecamatan Kutambaru (Desa Sulkam, Namutongan, Namuteras). Kecamatan Salapian (Desa Lau Tepu, Perkebunan Tanjung Keliling, Perekebunan Bandar Telu, Lau Lugur, Perekbunan Tambunan, Perangguam, Adin Tengah). Kecamatan Sirapit (Desa Keriahen, Suka Pulung, Sebertung), serta Kecamatan Kuala (Desa Sei Penjara, Raja Tengah Perkebunan Bekiun, Namo Mbelin, Beruam, Dalan Naman).

Kecamatan Selesai (Desa Sei Limbat, Mancang, Padang Brahrang, Selayang Baru, Perhiasan, Kuta Parit, Lau Mulgap). Kecamatan Sei Bingei (Desa Purwobinangun, Pasar VI Kwala Mencirim, Simpang Kuta Buluh, Pekan Sawah, Pasar IV Namu Terasi, Gunung Ambat, Rumah Galuh, Durian Lingga, Tanjung Gunung).

Kecamatan Binjai (Desa Sambirejo, Sidumulyo, Tanjung Jati), Kecamatan Stabat (Desa Pantai Gemi, Ara Condong), Kecamatan Hinai (Batu Malenggang, Tamaran, Muka Raya, Hinai Kanan, Perkebunan Tanjung Beringin, Suka Damai Timur).

Kemudian Kecamatan Secanggang (Kwala Besar, Sungai Ular, Secanggang, Tanjung Ibus, Kebun Kelapa, Suka Mulia, Kepala Sungai, Teluk, Karang Anyar, Pantai Geding). Kecamatan Wampu (Desa Bukit Melintang, Stabat Lama, Besilam BL, Situngkit, Kebun Balok).

Kecamatan Tanjung Pura (Desa Paya Perupuk, Pematang Tengah, Serapuh Asli, Pekubuan, Teluk Bakung, Pematang Serai, Baja Kuning, Karya Maju, Suka Maju, Pematang Cengal, Tapak Kuda).

Kecamatan Seberang (Desa Mekar Sawit, Alur Gadung, Sei Litur Tasik), Kecamatan Batang Serangan (Sei Serdang, Sei Musam), Desa Padang Tualang (Desa Buluh Telang, Bukit Sari, Banjaran Raya, Sukaramai, Tebing Tanjung Selamat).

Terakhir Kecamatan Gebang (Dogang, Kwala Gebang, Padang Langkat Pasiran), Kecamatan Sei Lepan (Desa Puraka - I, Harapan Baru, Harapan Makmur, Lama). Kecamatan Brandan Barat (Lubuk Kertang).

Kecamatan Pangkalan Susu (Desa Tanjung Pasir, Pangkalan Siata, Pulau Kampai). Kecamatan Besitang (Desa Bukit Mas), Kecamatan Pematang Jaya (Limau Mungkur, Pematang Tengah, Damar Condong, Perkebunan Perapen, Serang Jaya, Salahaji). 

Editing : Syofian HSy

Bingung Pilih Kampus, Cek Saja Pangkalan Datanya!

Hati-hati pilih universitas.Sumber : Kompas.com

JAKARTA — Isu ijazah palsu dari beberapa perguruan tinggi membuat masyarakat, terutama siswa yang ingin kuliah, lebih waspada. Mereka khawatir, kampus pilihannya justru menjadi salah satu di antara kampus yang tersangkut masalah.

Dari kekhawatiran itu, pencarian informasi seputar kampus impian pun jamak terjadi. Kabar digali memakai beragam cara, mulai dari bertanya kepada teman, melihat dari situs web, sampai mendatangi langsung universitas terkait.

Namun, pencarian dengan cara itu, belum tentu menjamin institusi yang dipilih sudah tepat. Terlebih lagi, siswa baru lulus sekolah menengah biasanya terburu-buru memilih kampus.

Banyak hal tak ditimbang, mereka memilih kampus hanya karena di situ ada jurusan yang diidamkan. Bukan berarti tak ada cara untuk mendapatkan informasi yang tepat.

”Di tengah isu soal perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah ilegal, masyarakat dapat memantau pangkalan data pendidikan tinggi (PDPT),” ujar Kepala Bagian Informasi dan Pelaporan Sekretariat Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M Wiwin Darwina, seperti dikutip dari Harian Kompas, Sabtu (13/6/2015).

Lewat PDPT, tiap perguruan tinggi wajib melaporkan informasi layanan pendidikan di institusi masing-masing secara teratur, tepat waktu, dan benar. Perguruan tinggi yang tidak memberikan data dengan benar atau berkala bisa dinonaktifkan statusnya.

“Masyarakat bisa waspada memilih sebuah universitas dengan mencermati laporan yang diberikan perguruan tinggi bersangkutan kepada masyarakat. Bisa dikatakan PDPT merupakan basis penjaminan mutu perguruan tinggi di Indonesia,” lanjut Wiwin.

PDPT dapat diakses melalui laman forlap.dikti.go.id. Situs web tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat, mulai dari calon mahasiswa, alumnus, orangtua, hingga institusi pengguna lulusan, guna memastikan "kesehatan" perguruan tinggi. Sumber : Kompas.com

Pesensus Ekonomi 2016 Dilepas, Berikan Informasi Sesuai Kebutuhan

H Ngogesa Sitepu SH, ketika melepas 950 Petugas Sensus Ekonomi 2016, seiring memperingati hari Otonomi Daerah ke 20 tahun ini, yang dilangsungkan di halaman kantor bupati Jalan T Amir Hamzah Stabat, Senin lalu (25/4). TRACKNEWS – BONO YUDHA
Liputan : Bono Yudha
STABAT - TRACKNEWS : Bersamaan memperingati hari Otonomi Daerah (Otda) ke - 20 tahun ini, yang dilangsungkan di halaman kantor bupati Jalan T Amir Hamzah Stabat, Senin lalu (25/4). Bupati H Ngogesa Sitepu SH, secara resmi melepas 950 personal Petugas Sensus Ekonomi 2016, yang segera menjalankan fungsi mereka di berbagai kawasan di Langkat.

Sebelum dilepas bupati 950 personal Petugas Sensus Ekonomi 2016, mereka berbaris mengikuti upacara peringatan hari Otonomi Daerah, bersama Wakil Bupati Langkat Drs H Sulistianto, Msi dan Sekda dr H Indra Salahudin, MKes, MM. 

Termasuk segenap Staf Ahli/Asisten, para SKPD, camat dan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) se Kabupaten Langkat setiap institusi dinas, badan, kantor maupun bagian.

Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH menegaskan, keseluruhan petugas sudah dididik dan dilatih. Sehingga dapat diharapkan dan memiliki kemampuan bertugas dengan baik di lapangan. 

Kepada segenap Petugas Sensus Ekonomi 2016 tanpa terkecuali, dihimbau agar  menjalankan fungsinya bersungguh – sungguh. Semoga tujuan pelaksanaan sensus tersebut, tercapai semaksimal mungkin. 

Dengan demikian para SKPD beserta segenap ASN se Kabupaten Langkat, berupaya seoptimal mungkin mengembangkan informasi tersebut ke tengah – tengah masyarakat luas, sehubungan sensus ekonomi dimaksud, ujar bupati.

Usai digelarnya upacara memperingati hari Otonomi Daerah ke 20 tahun ini, H Ngogesa Sitepu SH menyalami para Petugas Sensus Ekonomi 2016. Guna memberikan motivasi dan semangat, disertai ucapan “Selamat Bertugas”.

Sedangkan Kepala Statistik Langkat Drs Asi Matanari, MM, dalam laporan ringkasnya menyebutkan; Para Petugas Sensus Ekonomi 2016, yang dilepas Bupati H Ngogesa Sitepu, SH tersebut. Disebar ke berbagai kawasan di Kabupaten Langkat, di bawah kendali Badan Pusat Statistik di daerah ini selaku koordinator. 

Secara keseluruhannya terdiri Pencacah Laporan (PCL) dan Petugas Pengawas Lapangan (PML). Tanggungjawab segenap Petugas Sensus Ekonomi 2016, akan mendata berbagai ragam kegiatan ekonomi masyarakat Langkat.  Kemudian data dimaksud, dikumpulkan sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan, serta evaluasi pembangunan.

Berdasarkan jadwal, keseluruhan personil Petugas Sensus Ekonomi 2016, akan menjalankan fungsinya kurang lebih satu bulan atau terhitung 1 hingga 31 Mei tahun ini. Dengan mempedomani durasi atau batas waktu sesingkat itu, diharapkan Petugas Sensus Ekonomi 2016 mampu menyelesaikan kewajiban mereka, atau selesai tepat waktu.

Kemudian bagi masyarakat yang berdomisili di berbagai kawasan di Kabupaten Langkat, agar tidak terkejut ketika kediaman mereka dikunjungi petugas. Karena kedatangan mereka kerumah warga, tidak lain untuk menjalankan fungsinya melakukan survei. 

Sekaligus mencatat dan mendata seperlunya berkaitan dengan perekonomian. Artinya “berilah informasi yang dibutuhkan petugas sensus”,  tegas Drs Asi Matanari, MM menghimbau masyarakat Langkat. 

Editing : Syofian HSy

Setelah Pembebasan Hukuman, Sore Ini Juliana Tiba di Indonesia

Illustrasi Bandara Kualanamu International  Airport. TRACK NEWS -  SYOFIAN HSy

Liputan : Syofian HSy
STABAT – TRACKNEWS : Warga Negara Indonesia (WNI) bermasalah, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)/Traficking. Juliana (25) warga Desa Damar Condong Kecamatan Pematang Jaya Langkat, salah seorang pembantu rumah tangga di Malaysia. Hari ini Rabu (27/4) sekira pukul 16.55 WIB, diperkirakan tiba di Bandara Kualanamu International Airport.

Demikian Ismail, SH (Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja) Disnakertrans Langkat, menjawab pertanyaan wartawan di ruang kerjanya Rabu siang. Menurut Ismail, SH pemulangan WNI bermasalah tersebut, terkait pembebasan yang diperoleh Juliana dari pihak kerajaan Malaysia. Setelah sebelumnya Juliana dituntut hukuman mati, akhirnya divonis 20 tahun penjara. 
Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja Disnakertrans Langkat Ismail, SH. TRACK NEWS -  SYOFIAN HSy
REKAMAN CCTV dan PEMBEBASAN
Karena berdasarkan rekaman CCTV, Juliana dinyatakan terbukti melakukan penganiayaan bayi laki – laki berusia 4 bulan, hingga meninggal dunia. Salah seorang putra majikan tempatnya bekerja, ketika Juliana menjadi pembantu rumah tangga di sana. 


Sembari Ismail, SH, memperlihatkan cuplikan rekaman video berita Metro TV beberapa waktu terakhir, ketika Juliana dihadapkan ke sidang Pengadilan Kuantan Malaysia.

Juliana (25) warga Desa Damar Condong Kecamatan Pematang Jaya Langkat Sumatera Utara, ketika diajukan ke sidang Pengadilan Kuantan Malaysia. TRACK NEWS -  SYOFIAN HSy
Namun setelah Hakim Pengadilan Kuantan Malaysia, menjatuhkan vonis hukuman 20 tahun penjara terhadap Juliana sekitar September tahun lalu. Ternyata baru delapan bulan, di antara 20 tahun penjara yang harus dijalani Juliana. Akhirnya Juliana memperoleh pembebasan, kemudian diterbangkan ke Indonesia menuju Bandara Kualanamu International Airport, Medan Sumatera Utara.

Ismail, SH menegaskan, Juliana diperkirakan tiba di Bandara Kualanamu International Airport pukul 16.55 WIB. Sedangkan untuk penjemputan WNI bermasalah dimaksud, seyogianya pihak berkompeten Disnakertrans Langkat bekerjasama dengan  BP3TKI Medan, melalui Rizal Saragih, S Sos Kasi Perlindungan di institusi tersebut, tutur Ismail, SH memperjelas.  
Ibu bayi bernasib malang, mantan majikan Juliana. TRACK NEWS -  SYOFIAN HSy
DISNAKERTRANS GONJANG - GANJING
Ironinya kata Ismail, SH, dampak gonjang – ganjing kesetiakawanan dan tanggungjawab antar sesama aparatur Disnakertrans Langkat, sejak beberapa tahun terakhir. Sehingga penjemputan Juliana di Kualanamu International Airport sore ini, terpaksa ditangani langsung Posdal BP3TKI Medan melalui Kasi Perlindungan Rizal Saragih, S Sos.


Dengan catatan, sesampainya Juliana sore ini di Indonesia, lalu di inapkan di shelter (penampungan sementara) BP3TKI Medan, ujar Ismail, SH menirukan penjelasan Rizal Saragih, S Sos Kasi Perlindungan. Yang diterima Ismail, SH via telepon genggam, ketika ia sedang melakukan wawancara dengan wartawan di kantornya, Rabu siang (27/4).
Kantor Disnakertrans Langkat di Jalan Pangeran Diponegoro Stabat, dahulunya cukup disiplin serta penuh kekompakan. Namun beberapa tahun terakhir ini, dilanda angin tak sedap hingga mengalami gonjang – ganjing. Akhirnya muncul fenomena “terserah semau gue, emangnya gua pikirin.” TRACK NEWS -  SYOFIAN HSy
Berikutnya Ismail, SH menjelaskan, Kamis pagi (28/4) Juliana segera diberangkatkan Kasi BP3TKI yang dipimpin Rizal Saragih, S Sos menuju Kantor Disnakertrans Langkat di Jalan Diponegoro Stabat. Untuk diserahterimakan kepada pihak keluarga Juliana di Desa Damar Condong Kecamatan Pematang Jaya Langkat. 

Tindaklanjut serah terima Juliana kepada pihak keluarganya di Desa Damar Condong Kecamatan Pematang Jaya, akan didampingi Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Langkat, yang diwakili Ismail, SH tandasnya. 

Sedangkan kronologis singkat tentang Juliana yang dijatuhi hukuman 20 tahun penjara, kemudian memperoleh pembebasan kerajaan Malaysia. Pihak Pengadilan Kuantan di Malaysia, mempedomani hasil pemeriksaan para ahli medis, yang menyatakan Juliana mengidap penyakit gangguan kejiwaan. Sejak Juliana berusia 6 tahun ketika menduduki bangku sekolah peringkat dasar, papar Ismail, SH mengakhiri wawancara. 

Editing : Editor Executive

Menyongsong Tahun Ajaran Baru, MAN 1 Stabat Berbenah Diri

Keberadaan gedung MAN 1 di Jalan Proklamasi, atau sebelah kiri antar Stabat Langkat menuju Kota Binjai, tampak di luar pagar. TRACKNEWS – SYOFIAN HSy

Liputan : Syofian HSy
STABAT – TRACKNEWS : Pemutasian “Sugiono MA”, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN – 2) Tanjungpura, menjelang pertengahan Februari lalu (11/2) di tahun ini, ke kesatuan pendidikan MAN – 1 di Jalan Proklamasi Stabat dengan jabatan yang sama, layaknya tak salah alamat penghunjukannya.

Faktanya, Sugiono, MA yang diberi kepercayaan memimpin satuan pendidikan berbasis Islam tersebut, tidak sekedar bertanggungjawab terhadap fungsinya sebagai seorang guru, menggeluti dunia edukatif. Atau menjalankan rutinitasnya, mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta belajar secara profesional. 

Tampak duduk dikursi menghadap meja, Kepala MAN 1 Stabat Sugiono, MA sedang berbincang akrab dengan salah seorang tenaga didik di bawah kendalinya. Sepertinya di antara Sugiono, MA dengan para bawahannya, tak pernah ada jurang pemisah atau perbedaan seorang kepala dan guru kelas. TRACKNEWS – SYOFIAN HSy
Sebaliknya seiring menjawab tantangan era globalisasi, eksistensi pendidik wajib mengkaderisasi peserta belajarnya agar mampu mewujudkan cikal bakal yang berilmu, bertaqwa, beriman, beretika, berkualitas serta berbakti terhadap nusa dan bangsa. 
 
DANA PRIBADI dan PERSONALIA
Realitanya, Sugiono MA memiliki kepedulian dan kemampuan serta sangat berbakat, mendesain sarana pendidikan yang gersang. Agar tampak asri, indah, nyaman dan sejuk dipandang mata. 


Persis berhampiran dengan pagar sekolah, lahan ini khusus parkir kendaraan untuk tamu di luar internal MAN 1 Stabat. TRACKNEWS – SYOFIAN HSy
Seperti dilakukan Sugiono MA, ketika menata pagar serta halaman gedung MAN 1 Stabat, yang terletak di pinggiran Jalan Proklamasi, persisnya di sebelah kiri antar Stabat menuju Kota Binjai.

Menurut Sugiono, MA, demi cintanya terhadap satuan pendidikan yang diamanahkan, agar tampak indah dan anggun. Kemudian terasa nyaman bagi 600-an anak didik, yang sedang bersekolah di bawah naungannya. 

Kata Sugiono, MA, sudah barang pasti membutuhkan proses perubahan secara bertahap, sekalipun dalam kategori terkecil tuturnya tersenyum. 

Justeru demikian, tanpa sedikitpun menaruh rasa gentar demi perubahan yang diidamkannya. Sugiono, MA memberanikan diri mendahulukan dana miliknya pribadi, mencapai Rp 70-an juta. 

Dengan catatan dana tersebut akan diganti, ketika anggaran untuk rehab gedung MAN 1 Stabat di tahun berikutnya diluncurkan, ujar Sugiono, MA memperjelas. 

Kendaraan  yang tampak tersusun rapi persis berada di belakang kantor MAN 1, merupakan lahan parkir khusus internal termasuk siswa – siswi satuan pendidikan. TRACKNEWS – SYOFIAN HSy
Berbicara tentang total ruang belajar meliputi kelas X, XI dan XII, secara keseluruhan di rinci Sugiono, MA tersedia 18 lokal dengan jumlah siswa – siswi mencapai 600 orang. Sedangkan tenaga didik, termasuk staf kantor berkisar 44 personal.

Menjawab pertanyaan Tracknews, seputar prioritas utamanya melakukan perubahan berupa pemugaran pagar sekolah, pembenahan kawasan parkir kendaraan, termasuk penataan halaman tempat anak didik bermain dan berolahraga. 

Selain yang diutarakan Sugiono, MA tersebut di atas, tidak terlepas upaya dimaksud berkaiatan dengan tahun ajaran baru, kini sudah berada di ambang pintu, tuturnya mengakhiri perbincangan.

Editing : Syofian HSy

Sekolah Kepolisian Negara di Hinai Langkat Segera Difungsikan

Kapolda Sumut Budi Winarso bersama Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH, Kapolres Langkat dan Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin - angin saat berada di lokasi SPN di Kacamatan Hinai. TRACKNEWS – BONO YUDHA
 
Liputan : Bono Yudha
HINAI  - TRACKNEWS :
Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH, didampingi Sekda dr H Indra Salahudin, MKes. Termasuk sejumlah SKPD berbagai institusi, di bawah naungan beliau. Sambut hangat, kunjungan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Inspektur Jendral Polisi Raden Budi Winarso, beserta rombongan di bumi Langkat berseri, Sabtu (23/4).

Kedatangan Kapolda Sumatera Utara ke Langkat, dalam rangka melaksanakan gotong royong bersama, guna melakukan pembersihan areal berdirinya gedung Sekolah Kepolisian Negara (SPN) di kawasan Kecamatan Hinai.

Karena gedung SPN tersebut, harus dipersiapkan mengingat dalam waktu dekat akan digunakan sesuai peruntukannya. Sebagaimana yang ditegaskan Kapoldasu Inspektur Jendral Polisi Raden Budi Winarso.

Kapoldasu mengatakan, meskipun kegiatan gotong royong tersebut selesai. Ia sangat berharap lokasi berdirinya SPN harus bersih setiap saat. “Setidaknya, rerumputan tidak lagi tumbuh subur seperti saat ini”, tutur Kapoldasu bergurau.

Semua yang hadir mempersiapkan diri untuk gotong royong bersama membersihkan areal gedung Sekolah Kepolisian Negara (SPN) yang diperkirakan kurun waktu singkat segera difungsikan. TRACKNEWS – BONO YUDHA

Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bambang Irawadi dan Camat Hinai Fahri, termasuk sejumlah SKPD lainnya. Menyampaikan rasa terima kasih kepada Kapoldasu Inspektur Jendral Polisi Raden Budi Winarso/rombongan. 

Yang meluangkan waktunya, mengunjungi dan meninjau SPN Hinai sekaligus bergotong royong bersama, demi kebersihan lokasi gedung pendidikan kepolisian tersebut.  

Di sisi lain, Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu, SH menegaskan, "hal tersebut merupakan salah satu kebanggaan warga Langkat. Karena Langkat terpilih, sebagai lokasi berdirinya Sekolah Kepolisian Negara”. 

Kemudian  kegiatan gotong royong bersama yang dilaksanakan Kapoldasu dan jajarannya beserta Pemerintah Kabupaten Langkat, dinilai mampu memberikan dampak yang sangat positif, khususnya bagi masyarakat di daerah ini. 

Artinya untuk membersihkan lingkungan, tidak cukup hanya mengutamakan kepedulian. Namun betapa pentingnya rasa kebersamaan, di antara satu dengan lainnya guna melakukan hal yang positif di negeri ini, tandas H Ngogesa Sitepu, SH singkat. 

Sementara penegasan Kapolres Langkat Ajun Komisaris Besar Polisi Dwi Asmoro, "gotong royong tersebut diselenggarakan sebagai persiapan awal. Agar nantinya, saat Sekolah Kepolisian Negara itu difungsikan, kondisinya tampak ramah lingkungan. 

Turut hadir di acara tersebut, Kepala Kepolisian Resort Kota Binjai, Petinggi DPRD Langkat Terbit Rencana Perangin – angin, SE. Beserta sejumlah perwakilan Forkopimda se Kabupaten Langkat.   

Editing : Editor Executive Syofian HSy

Kenapa Lulusan Perguruan Tinggi Makin Susah Mendapat Pekerjaan?

Consultant Director Willis Tower Watson Indonesia, Lilis Halim, Pakar pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Arief Rachman, MPd, Presiden Direktur L’Oréal Indonesia, Vismay Sharma dan Kepala SDM L’Oréal Indonesia, Restu Widiati dalam diskusi "A Taste Of L’Oréal" Mencetak Pemimpin Bangsa. Sumber : Kompas.com


JAKARTA –  Lulusan perguruan tinggi Indonesia sedang mengalami dilema, sebab gelar ijazah pendidikan tinggi yang mereka raih tak lagi jadi jaminan mudah untuk mendapat pekerjaan. 

Kesulitan mereka terserap dunia kerja semakin bertambah berat, karena mulai 1 Januari tahun ini mereka juga bersaing dengan tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN sebagai dampak berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Sulitnya lulusan universitas lokal memperoleh pekerjaan sudah terlihat dari angka pengangguran terdidik Indonesia yang meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2014, di Indonesia ada 9,5 persen (688.660 orang) dari total penganggur yang merupakan alumni perguruan tinggi.

Mereka memiliki ijazah diploma tiga atau ijazah strata satu (S-1) . Dari jumlah itu, penganggur paling tinggi merupakan lulusan universitas bergelar S-1 sebanyak 495.143 orang.

Angka pengangguran terdidik pada 2014 itu meningkat dibandingkan penganggur lulusan perguruan tinggi pada 2013 yang hanya 8,36 persen (619.288 orang) dan pada 2012 sebesar 8,79 persen (645.866 orang).

"Tingkat pengangguran terbuka Indonesia berdasarkan pendidikan yang ditamatkan cukup membahayakan," kata mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal, pada Kompas, (27/4/2015).

Menurut Fasli, Indonesia perlu mendesain ulang konsep pendidikan tinggi agar lulusannya mudah diserap industri.

"Apa masih perlu mendidik anak selama empat tahun di perguruan tinggi atau cukup memberikan pelatihan bersertifikat internasional enam bulan agar mereka bisa langsung bekerja di sejumlah negara," ujarnya.

Banyaknya lulusan perguruan tinggi menganggur karena adanya ketimpangan antara profil lulusan universitas dengan kualifikasi tenaga kerja siap pakai yang dibutuhkan perusahaan. Berdasarkan hasil studi Willis Towers Watson tentang Talent Management and Rewards sejak tahun 2014 mengungkap, delapan dari sepuluh perusahaan di Indonesia kesulitan mendapatkan lulusan perguruan tinggi yang siap pakai.

Masih menurut hasil studi itu, semestinya perusahaan tidak sulit mencari tenaga kerja, sebab angka pertumbuhan lulusan perguruan tinggi di Indonesia setiap tahun selalu bertambah. Sementara itu, angka permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja selalu lebih rendah dari pada jumlah lulusannya.

"Setelah India dan Brasil, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan pertumbuhan lulusan universitas lebih dari 4 persen dan rata-rata surplus 1.5 persen per tahun. Tapi, perusahaan tetap kesulitan mendapatkan karyawan yang berpotensi tinggi," ujar Consultant Director, Willis Tower Watson Indonesia, Lilis Halim pada diskusi A Taste Of L’oreal, Rabu (20/4/2016).

Susah terserapnya lulusan perguruan tinggi Indonesia karena tidak memiliki skill yang dibutuhkan perusahaan dan tidak punya critical skill.

"Skill adalah langkah utama memasuki dunia kerja, setelah itu harus punya critical skill jika ingin berkembang dan masuk jajaran manajemen perusahaan," kata Lilis.

Berdasarkan studi itu, Lilis mengatakan bahwa di era digital saat ini lulusan perguruan tinggi harus punya digital skills, yaitu tahu dan menguasai dunia digital. Agile thinking ability - mampu berpikir banyak skenario- serta interpersonal and communication skills - keahlian berkomunikasi sehingga berani adu pendapat.

Terakhir, menurut dia, para lulusan juga harus punya global skills. Skil tersebut meliputi kemampuan bahasa asing, bisa padu dan menyatu dengan orang asing yang berbeda budaya, dan punya sensitivitas terhadap nilai budaya. 

Harus bersinergi 
Pakar pendidikan Indonesia, Arief Rachman, yang juga jadi panelis dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi yang tak sesuai kebutuhan dunia industri adalah akibat kesalahan sistem pendidikan Indonesia selama 20 tahun lalu.

"Selama ini mahasiswa hanya disuruh belajar untuk lulus jadi sarjana. Mereka hanya mengejar status bukan proses untuk menjadi sarjana. Akhirnya mereka jadi tak punya pemahaman apa-apa terhadap proses pendidikan yang sudah dilalui," ujarnya.

Arief juga mengajak orang tua, guru dan dosen untuk  mengajarkan kepada generasi muda agar tidak takut terhadap perubahan. Ia juga mengkiritik terhadap orang yang kontra dengan perubahan kurikulum pendidikan.

"Jangan takut kurikulum pendidikan berubah, sebab perubahan itu juga untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri dan dunia yang dinamis," kata Arief.

Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu juga berharap agar pemerintah dan perguruan tinggi bisa mengajak pihak swasta untuk menyusun kurikulum yang tepat bagi perguruan tinggi.

"Kurikulum harus dibentuk juga oleh teman-teman dari swasta, sebab dari swasta kita jadi tahu pengalaman di lapangan dan itu merupakan guru paling hebat bagi mahasiswa," ujarnya. Sumber : Kompas.com 

Profesor yang Tak Produktif Bakal Kena Pemotongan Tunjangan atau Dihentikan

 Dirjen Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi, Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti, di Surabaya, Selasa (19/4/2016). Sumber : Kompas.com

SURABAYA - Pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengingatkan para profesor di semua perguruan tinggi untuk lebih produktif berkarya bagi ilmu pengetahuan di lingkungannya.

Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti, profesor yang tidak produktif dapat dikenai sanksi berupa pemotongan tunjangan atau bahkan diberhentikan.

"Kita ingatkan dari sekarang. Jika pada 2018 masih ada profesor yang tidak produktif, akan dipotong tunjangannya atau diberhentikan," kata Ali Ghufron, Selasa (19/4/2016), di Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Ali Ghufron, sesuai dengan gelar tertinggi yang dimilikinya, seorang profesor semestinya memiliki tanggung jawab untuk aktif dalam memajukan perguruan tinggi.

"Gelar tertinggi ini harus produktif dan menghasilkan inovasi dan menerbitkan jurnal-jurnal yang memiliki reputasi internasional, sehingga membuat perguruan tingginya berstatus internasional," ujar dia.

Kemenristekdikti mencatat ada 51.000 profesor dari beragam disiplin ilmu di berbagai perguruan tinggi Indonesia.

Ali Ghufron menyatakan bahwa pihaknya sudah mengirim surat ke perguruan tinggi agar memonitor produktivitas profesor di lingkungannya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2010, nilai tunjangan seorang profesor sebesar dua kali gaji pokok PNS yang bersangkutan. Tunjangan tersebut diberikan setiap bulan. Sumber : Kompas.com