MEDAN DELI – TRACKNEWS : Pabrik tahu milik Wagimin alias Aseng 46 di Jalan RPH Lingkungan X Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Jumat (12/2), sekitar pukul 02.00 WIB ludes dilalap si jago merah.
Satu jam kemudian, setelah peristiwa kebakaran persisnya pukul 03.00 WIB, 3 unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Medan turun ke lokasi kejadian. Dengan dibantu sejumlah warga, berupaya memadamkan kobaran api.
Namun di lokasi kebakaran tersebut, petugas dan warga menemukan kesulitan untuk memadamkan api, yang sedang berkobar.
Dikarenakan bangunan pabrik tahu dimaksud, ditemukan materialnya yang mudah terbakar. Seperti kayu, papan maupun triplek yang sangat mudah terbakar ketika terjangkau kobaran api begitu besar.
Sehingga untuk sesegera mungkin melumpuhkan kobaran api, yang kian bergejolak di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Seketika itu juga 8 unit mobil pemadam kebakaran didatangkan ke lokasi kejadian.
Akhirnya kobaran api baru dapat dijinakkan (padam), sekitar pukul 05.00 WIB setelah petugas pemadam kebakaran, melakukan perjuangan keras tanpa henti.
Selain petugas pemadam kebakaran, yang gigih berjuang keras untuk menjinakkan kobaran api. Di lokasi kejadian, sejumlah personal PMI dan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, termasuk Lurah Mabar Amri S Sos bersama Kepala Lingkungan X Nurbaiti.
Para aparatur tersebut, tampak bersiaga mengantisipasi segala kemungkinan yang tidak terduga, atau jatuhnya korban jiwa akibat peristia na’as dimaksud.
Menjawab pertanyaan Yudi Ikhsan F Lubis ST (reporter Tracknewstoday), Nurbaiti Kepala Lingkungan X yang berada di lokasi kejadian menyebutkan; Dugaan sementara api yang menghanguskan pabrik tahu milik warganya itu, bersumber dari tempat pengorengan tahu sumedang.
Lalu kobaran api menghanguskan rumah milik Aseng, yang digunakan untuk istirahat para pekerjanya. Namun kata Nurbaiti Kepala Lingkungan X, masih beruntung kobaran api tidak sempat merembet ke pemukiman warga lainnya.
Sementara Aseng sebagai korban, memprediksikan kerugian yang dideritanya akibat peristiwa na'as tersebut, mencapai ratusan juta rupiah.
Editing : Syofian HSy
EmoticonEmoticon